BolaLapak, Perusahaan yang ada di Cina pilih pergi dari negaranya sendiri. Hal itu dikerjakan untuk hindari pengenaan tarif import dari Amerika Serikat pada produk asal Cina yang selalu alami kenaikan.
Kejadian ini di kuatirkan dapat membuat kelangkaan lapangan pekerjaan. Beberapa perusahaan itu pilih untuk mengalihkan sentral produksi mereka ke luar negeri seperti Vietnam, Serbia serta Meksiko.
Ke-2 negara adidaya ekonomi itu ikut serta dalam perang dagang menyusul penambahan bea masuk sebesar 25 % untuk produk buatan Cina yang digagas Presiden AS, Donald Trump.
Dikutip dari Host24News, untuk hindari tarif itu perusahaan Cina yang menghasilkan komponen kendaraan bermotor, ban, plastik serta tekstil mengalihkan sarana produksi ke luar negeri supaya masih dapat mengekspor ke Amerika Serikat.
HI Corp, produsen suku cadang kendaraan di Shenzen, contohnya telah menginformasikan akan pindah ke Vietnam.
“Adalah perihal terelakkan bila tarif baru menggerakkan perusahaan membahas lagi rantai pemasoknya di semua dunia. Sebab daya saing mereka akan menyusut sekitar 25% dalam semalam," kata Christopher Rogers dari Panjiva, instansi analisis perdagangan di Amerika Serikat.
Kejadian perpindahan rantai supply dari Cina ke luar negeri sebetulnya telah diawali semenjak beberapa waktu yang lalu, saat biaya produksi serta gaji buruh di Cina bertambah cepat. Tarif baru AS, kata aktor usaha serta pengamat ekonomi, cuma kobarkan api yang semakin besar.
Sekarang ini banyak perusahaan asing yang mengalihkan produksi dari Cina, dari mulai produsen mainan anak Hasbro, merk camera Olympus atau produsen sepatu Deckers.
Sekarang langkah sama ditiru perusahaan lokal, seperti Zhejiang Hailide New Material yang sampai kini menghasilkan barang keperluan pabrik di propinsi Zhejiang, Cina.
“Saat ini semua sentral produksi kami ada di Cina. Untuk hindari resiko anti-dumping serta kenaikan tarif, perusahaan kami akan memutus bangun pabrik di Vietnam," kata seseorang petinggi eksekutif bulan kemarin.
"Kami mengharap dapat percepat pembangunan di hari esok namun terus dapat memasok untuk pasar Amerika Serikat."
BolaLapak
Kejadian ini di kuatirkan dapat membuat kelangkaan lapangan pekerjaan. Beberapa perusahaan itu pilih untuk mengalihkan sentral produksi mereka ke luar negeri seperti Vietnam, Serbia serta Meksiko.
Ke-2 negara adidaya ekonomi itu ikut serta dalam perang dagang menyusul penambahan bea masuk sebesar 25 % untuk produk buatan Cina yang digagas Presiden AS, Donald Trump.
Dikutip dari Host24News, untuk hindari tarif itu perusahaan Cina yang menghasilkan komponen kendaraan bermotor, ban, plastik serta tekstil mengalihkan sarana produksi ke luar negeri supaya masih dapat mengekspor ke Amerika Serikat.
HI Corp, produsen suku cadang kendaraan di Shenzen, contohnya telah menginformasikan akan pindah ke Vietnam.
“Adalah perihal terelakkan bila tarif baru menggerakkan perusahaan membahas lagi rantai pemasoknya di semua dunia. Sebab daya saing mereka akan menyusut sekitar 25% dalam semalam," kata Christopher Rogers dari Panjiva, instansi analisis perdagangan di Amerika Serikat.
Kejadian perpindahan rantai supply dari Cina ke luar negeri sebetulnya telah diawali semenjak beberapa waktu yang lalu, saat biaya produksi serta gaji buruh di Cina bertambah cepat. Tarif baru AS, kata aktor usaha serta pengamat ekonomi, cuma kobarkan api yang semakin besar.
Sekarang ini banyak perusahaan asing yang mengalihkan produksi dari Cina, dari mulai produsen mainan anak Hasbro, merk camera Olympus atau produsen sepatu Deckers.
Sekarang langkah sama ditiru perusahaan lokal, seperti Zhejiang Hailide New Material yang sampai kini menghasilkan barang keperluan pabrik di propinsi Zhejiang, Cina.
“Saat ini semua sentral produksi kami ada di Cina. Untuk hindari resiko anti-dumping serta kenaikan tarif, perusahaan kami akan memutus bangun pabrik di Vietnam," kata seseorang petinggi eksekutif bulan kemarin.
"Kami mengharap dapat percepat pembangunan di hari esok namun terus dapat memasok untuk pasar Amerika Serikat."
BolaLapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar