BolaLapak, Cawapres Sandiaga Uno kembali berulah, Beliau Terang Terangan menyebut Pilpres 2019 sebagai momentum 'jihad ekonomi'. Apa maksudnya? Bukankah ini adalah Sebuah Kalimat Ajakan Yang Bisa Menimbulkan Kekerasan ?
"Ini sama dengan resolusi jihad yang dikembangkan di Hari Santri Nasional sebagai 73 tahun yang lalu KH Hasyim Ashari bersama para pimpinan NU mengatakan resolusi jihad bahwa kemerdekaan kita harus dipertahankan dan tanpa resolusi jihad dan inisiatif teman-teman NU nggak mungkin ada hari pahlawan," kata Sandiaga di kawasan Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
"Salah satu yang diselipkan kemarin perang ke depan ini bukan perang fisik seperti tahun 1945, tapi perang ekonomi. Dan 2019 ini referendum ekonomi, jadi yang harus kita sampaikan jihad ekonomi, di mana ekonomi kita harus kita pertahankan, harus kita ambil alih kendalinya oleh bangsa sendiri," lanjut dia.
Sandiaga mengatakan siapa pun pemenang dalam kontestasi Pilpres 2019 harus melakukan perbaikan ekonomi. Jika terpilih, pasangan nomor urut 02 ini berjanji mengendalikan ekonomi di Indonesia.
"Siapa pun pemenangnya 2019 ini harus ambil alih kendali ekonomi. Dan kalau Prabowo-Sandi yang menang dari ridho Allah SWT, masyarakat memberi mandat, kita akan lindungi seperti resolusi jihad 73 tahun lalu. Jadi ini jihad ekonomi, jihad ciptakan lapangan pekerjaan, jihad untuk membuka peluang sebesar-besarnya UMKM," tutur Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan pembangunan ekonomi di era Presiden Jokowi sudah baik. Namun, katanya, pembangunannya tak memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat.
"Pertemuan Hari Santri ini adalah momen kita untuk resolusi jihad ekonomi, bahwa kita mengalami pembangunan yang dirasakan masih ada kesenjangan, ketimpangan. Pembangunan baik, tapi belum memberikan dampak manfaat bagi masyarakat," ujar Sandi saat meresmikan posko pemenangan Prabowo-Sandi di Graha Astranawa Surabaya, Senin (22/10).
BolaLapak
"Ini sama dengan resolusi jihad yang dikembangkan di Hari Santri Nasional sebagai 73 tahun yang lalu KH Hasyim Ashari bersama para pimpinan NU mengatakan resolusi jihad bahwa kemerdekaan kita harus dipertahankan dan tanpa resolusi jihad dan inisiatif teman-teman NU nggak mungkin ada hari pahlawan," kata Sandiaga di kawasan Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
"Salah satu yang diselipkan kemarin perang ke depan ini bukan perang fisik seperti tahun 1945, tapi perang ekonomi. Dan 2019 ini referendum ekonomi, jadi yang harus kita sampaikan jihad ekonomi, di mana ekonomi kita harus kita pertahankan, harus kita ambil alih kendalinya oleh bangsa sendiri," lanjut dia.
Sandiaga mengatakan siapa pun pemenang dalam kontestasi Pilpres 2019 harus melakukan perbaikan ekonomi. Jika terpilih, pasangan nomor urut 02 ini berjanji mengendalikan ekonomi di Indonesia.
"Siapa pun pemenangnya 2019 ini harus ambil alih kendali ekonomi. Dan kalau Prabowo-Sandi yang menang dari ridho Allah SWT, masyarakat memberi mandat, kita akan lindungi seperti resolusi jihad 73 tahun lalu. Jadi ini jihad ekonomi, jihad ciptakan lapangan pekerjaan, jihad untuk membuka peluang sebesar-besarnya UMKM," tutur Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga mengatakan pembangunan ekonomi di era Presiden Jokowi sudah baik. Namun, katanya, pembangunannya tak memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat.
"Pertemuan Hari Santri ini adalah momen kita untuk resolusi jihad ekonomi, bahwa kita mengalami pembangunan yang dirasakan masih ada kesenjangan, ketimpangan. Pembangunan baik, tapi belum memberikan dampak manfaat bagi masyarakat," ujar Sandi saat meresmikan posko pemenangan Prabowo-Sandi di Graha Astranawa Surabaya, Senin (22/10).
BolaLapak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar