14 Jan 2019

Kronologi dan Curhat Warga Mengenai Buaya Yang Memangsa Seeorang Wanita

BolaLapakHeboh di media sosial, Buaya mangsa seorang wanita yang hendak memberinya makan. Postingan Terkait Seekor buaya peliharaan menyerang manusia di Perum Mutiara, Tanawangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa tersebut langsung viral.
TKP mutiara tanawangko ... Disebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Perum Mutiara Tanawangko, Minahasa. Dia menyebutkan korban adalah pekerja yang hendak memberi makan hewan peliharaan itu.

Namun, korban terpeleset dan jatuh ke lubang berisi Buaya. Dia menyebut sebagian tubuh wanita itu habis dimakan buaya tersebut.

Unggahan tersebut sudah ratusan kali dibagikan, mendapatkan banyak like dan komentar dalam 1 jam sejak di-posting.

Kronologi kejadian Didapatkan Warga Desa Ranowangko yang melakukan penjagaan di lokasi kejadian yaitu perusahaan pembibitan mutiara, Kecamatan Tombariri.

Buaya berukuran 5 meter ini melahap hidup-hidup korban yang diketahui bernama Deasy Tuwo (44), yang merupakan karyawan perusahaan mutiara.


Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirait mengatakan, pihaknya sudah lakukan olah TKP dan korban saat ini sudah dibawah ke RSUP Kandou Malalayang.

"Untuk autopsi masih berkoordinasi dengan pihak keluarga. Kita masih lidik dan mengetahui apakah buaya tersebut memiliki surat ijin atau tidak," kata Sirait.

Ia menambahkan, jika tidak adanya surat ijin, pemilik buaya ini akan ditahan.

Warga Padati Lokasi Kejadian

Warga menyemut di lokasi tempat kejadian peristiwa buaya memakan wanita atas nama Deasy Tuwo (44), di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa.

Warga memenuhi lokasi tersebut. Police line sudah dipasang dan pintu masuk di lokasi perusahaan pembibitan mutiara sudah terkunci.

Satu di antara warga yakni, Nasrah mengatakan, ia mengetahui korban sudah sekitar 15 tahun bekerja di perusahaan pembibitan mutiara tersebut.

"Dia (korban) belum menikah dan setahu saya dia sudah lama bekerja disitu, selain menjaga perusahaan pembibitan mutiara, dia juga ditugaskan memberi makan buaya tersebut," kata warga setempat.

Sementara Endi saat ditemui dilokasi kejadian mengatakan, buaya tersebut ia ketahui sudah ada sejak tahun 1990-an.

"Waktu itu saya masih SMA dan buaya ini sudah ada, dulu kecil dan sekarang saya lihat sudah sangat besar," katanya.

Ia mengetahui, pemilik perusahaan tersebut merupakan warga Negara Jepang. "Setahu saya yang punya orang Jepang," katanya.

Korban yang dimangsa buaya tersebut adalah Kepala Laboratorium CV Yosiki tempat pembibitan mutiara, buaya tersebut merupakan buaya peliharaan pimpinan perusahaan tersebut.

Dan kini Buaya sepanjang empat meter yang tampak sangat gemuk itu masih berada di kandangnya

Sejumlah warga tampak antusias mengamati pergerakan buaya itu. Bahkan ada yang melemparinya batu sehingga buaya meronta dan membuka mulut.

Pengakuan Pengasuh Buaya

Merry Supit (36) terkejut mendengar kabar kematian Deysi Tuwo (44) yang diterkam buaya milik pemimpin perusahaan pembibitan mutiara

Pasalnya selama 18 tahun, Merry pernah bekerja di tempat itu dan mengundurkan diri pada 2005 silam.

"Saya sebagai pegawai pembibitan mutiara. Saat itu buaya yang juga diberi nama seperti nama saya ini, masih berukuran sama seperti kayu ini,"
kata Merry sembari menunjuk batang pohon berukuran panjang 1,50 meter yang tergeletak di sampingnya.

Sejak dahulu, lanjut dia, buaya itu sering diberi makan ayam, tongkol, dan ikan tuna.

"Semuanya harus fresh, dia tak mau makan bila sudah dibekukan atau sudah mati beberapa hari," kata warga Jaga X Ranowangko.

Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu buaya itu ingin diserahkan ke penangkaran namun mereka menolak karena tak punya kandang sebesar milik perusahaan itu.

Menurut Merry, kematian Deysi diketahui dua hari setelah peristiwa. Pasalnya, saat Deysi diterkam buaya, tak ada saksi mata yang melihat.

BolaLapak








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

396club © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates | Designed by-Dapinder